BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Saturday, November 21, 2009

Didik's Story

KUNJUNGAN KE PP-IPTEK TMII

Minggu, 15 november 2009

Hari ini saya pergi ke PP-IPTEK TMII untuk belajar. Saya berangkat dari JIBBS jam 7:30 dan saya tiba di PP-IPEK TMII pada jam 8-an. Saya beajar banyak hal disana, dan saya akan menjelasakan salah satunya yaitu, tsunami

            Saya akan menjeaskan tentang tsunami. Tsunamai adalah bahasa jepang yang artinya adalah gelombang. Tsunami terjadi karena lempengan bumi yang semakin merapat  dan menghasilkan gempa yang menyebakan getaran yang besar di dasar laut dan menyebabkan kecepatan air menjadi 700 km/jam. Dan akhirnya itu menyebabkan ombak yang sangat tinggi.

            Tsunami awalnya bukan merupakan ombak yang tinggi, tetapi karena kecepatannnya yang sangat tinggi tsunami  menjadi ombak yang sangat tinggi. Tsunami pertamakali terjadi di jepang.

            Di laguna sashono pernah terjadi tsunami. Warga setempat/para saksi mengatakan bahwa pertama, mereka meihat mbak seperti biasanya, Kedua, mereka meihat ombak tetapi lebh besar dari sebeumnya, dan yang ketiga, mereka meihat ombak yang sangat tinggi dan menyebabkan pemukiman mereka rusak berat.

            Beberapa hari kemudian para ahi tsunami datang untuk memeriksa berapa besarkah tsunami itu.dan ketika mereka meihat tempanya dan menghitung, mereka berkata bahwa “tinggi tsunami itu sekitar 10 m”.

            Para ahi berkata bahwa ada kemungkinan aka terjadi tsunami yang sangat besar akibat dari meteor yang sangat besar yang brdiameter 70 km. Dan meteor itu dapat menyababkan tsunami yang dapat menybabkan Amerika. Austraia, dan Inggris hancur. Kemungkinan itu terjai adalah ribuan tahun sekali.

            Tidak hanya itu ada juga kemungkinan meteor yang berdiameter 500-700m menghantam bumi dan akan menyebabkan tsunami yang meanda Amerika, Australia, dan sebagian Inggris. Dan kemungkinan itu yerjadi adalah 100 tahun sekali.

 

 

           

                                                                                                By: Didik muttaqin

0 comment: